REMBUG STUNTING DESA BOJONGSARI TAHUN 2025, Wujud Komitmen Bersama Tekan Angka Stunting

17 September 2025
HUSEIN NUR AZHARI, S.Sos
Dibaca 54 Kali
REMBUG STUNTING DESA BOJONGSARI TAHUN 2025, Wujud Komitmen Bersama Tekan Angka Stunting

Bojongsari, 17 September 2025

Dalam rangka mendukung program nasional penurunan angka stunting, Pemerintah Desa Bojongsari, Kecamatan Bojongsari, Kabupaten Purbalingga menggelar kegiatan Rembug Stunting Desa pada tahun 2025. Acara ini dilaksanakan di Balai Desa Bojongsari dan dihadiri oleh Camat Bojongsari, perwakilan Puskesmas Bojongsari yang dihadiri oleh Ahli Gizi, Ketua PLKB Bojongsari, Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Bojongsari, tokoh masyarakat, ibu-ibu kader kesehatan desa, bidan desa, ibu hamil KEK, RESTI dan Ibu balita serta pendamping desa.

Kegiatan Rembug Stunting Desa ini merupakan forum musyawarah lintas sektor untuk menyamakan persepsi dan menyusun langkah konkret dalam upaya percepatan penurunan stunting. Camat Bojongsari Ibu TRI WAHYU DINI SUSANTI,S.STP dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut serta menegaskan bahwa permasalahan stunting harus menjadi perhatian bersama, tidak hanya oleh pemerintah tetapi juga seluruh elemen masyarakat.

Dari Pihak PLKB Bojongsari, Bapak Ibnu Wibowo juga memberikan sambutan serta arahan. Beliau mengharapkan target stunting khususnya di Wilayah Kecamatan Bojongsari menjadi 18%, berdasarkan hasil SSGI Di Purbalingga sebesar 19%. Upaya percepatan penurunan stunting sudah dijalankan dari pranikah sampai dengan baduta, selain itu perlu komitmen bersama baik dari pihak manapun.

Pihak Puskesmas Bojongsari yang dalam hal ini diwakili oleh Ibu MUSTIKA AYU (ahli gizi) memaparkan data terkait kondisi kesehatan balita dan ibu hamil di wilayah Desa Bojongsari, termasuk capaian program gizi dan kesehatan yang sudah berjalan. Melalui paparan ini, peserta rembug dapat mengetahui secara jelas situasi terkini serta menentukan strategi pencegahan yang lebih tepat sasaran. Dalam pemaparannya, yang menjadi faktor utama stunting adalah pola asuh dan sanitasi.

Dalam forum diskusi, para kader kesehatan, bidan desa, dan tokoh masyarakat juga turut menyampaikan masukan. Beberapa usulan yang mengemuka di antaranya peningkatan edukasi gizi seimbang untuk keluarga, pemeriksaan rutin kesehatan ibu hamil dan balita, penguatan peran posyandu, serta pemberdayaan ekonomi keluarga agar mampu memenuhi kebutuhan gizi anak.

Ketua BPD Bojongsari Bapak SUWANDI menambahkan bahwa dukungan dari kelembagaan desa juga akan diarahkan melalui perencanaan pembangunan desa, terutama dalam pengalokasian anggaran yang berpihak pada program kesehatan dan gizi masyarakat. Sementara itu, pendamping desa menegaskan pentingnya integrasi program stunting dengan perencanaan pembangunan desa melalui RKPDes agar berkesinambungan.

Melalui rembug ini, Pemerintah Desa Bojongsari bersama seluruh pemangku kepentingan berkomitmen menurunkan angka stunting di wilayah desa. Komitmen ini ditandai dengan penyusunan rencana aksi desa yang melibatkan seluruh unsur, mulai dari pemerintah desa, lembaga desa, tenaga kesehatan, hingga masyarakat.

Dengan adanya Rembug Stunting Desa Bojongsari 2025, diharapkan angka stunting dapat ditekan secara signifikan, sehingga generasi mendatang tumbuh sehat, cerdas, dan produktif.

Dokumen Lampiran

dokumen rembug stunting